Jumat, 10 Juni 2011

ARTIKEL

FARMAKOKINETIKA


Apabila pemakaian obat harus secara oral dalam bentuk kering, maka bentuk kapsul dan tablet yang paling sering digunakan. Keduanya efektif memberikan kenyamanan dan kemantapan dalam penanganan, pengenalan, dan pemakaian oleh pasien. Dari sudut pandang farmasetika bentuk sediaan padat pada umumnya lebih stabil daripada bentuk sediaan cair, sehingga bentuk sediaan padat ini lebih cocok untuk obat-obat yang kurang stabil.
Respon biologis tehadap suatu obat merupakan hasil interaksi antara zat obat dengan molekul-molekul yang penting secara fungsioanl dalam system hidup atau reseptor. Respon disebabkan oleh perubahan dalam proses biologis yang ada sebelum pemberian obat. Besarnya respon berhubungan dengan konsentrasi obat yang dicapai pada tempat obat tersebut bekerja. Konsentrasi ini tergantung pada banyaknya dosis obat yang diberikan, besarnya absorpsi dan distribusi ke tempat tersebut, dan laju serta besarnya obta yang dieliminasikan dari tubuh. Sifat fisika kimia dari zat obat terutama kelarutannya dalam lemak, derajat ionisasi dan ukuran molekul menentukan besarnya kemampuan untuk mempengaruhi aktivitas biologic.
Umumnya agar suatu obat dapat mengeluarkan efek biologisnya, obat tersebut harus larut dan ditransfortasikan oleh cairan tubuh, menembus batas lapisan membrane biologis, membebaskan distribusinya secara luas ke daerah-daerah yang tidak diinginkan, mengalami seranganmetabolit, mempenetrasi ke tempat-tempat kerjanya dalam konsentrasi yang memadai, dan berinteraksi secara spesifik, menyebabkan perubahan-perubahan fungsi sel.
Absorpsi, distribusi, biotransformasi (metabolisme), dan eliminasi suatu obat dari tubuh merupakan proses dinamis yang kontunyu dari saat suatu obat dimakan sampai semua obat tersebut hilang dari tubuh. Laju terjadinya proses-proses ini mempengaruhi onset intensitas dan lamanya kerja obat dalam tubuh.
BENTUK SEDIAAN ORAL
a. Obat Cair (liquid)
• Solutio:
Larutan dari sebuah zat dalam suatu cairan / pelarut, dimana zat pelarutnya adalah air, bila bukan air maka harus dijelaskan dalam namanya, misalnya :
–minyak kamfer
–Nitrogliserin dalam spiritus
• Mixtura:
Larutan yang didalamnya terdapat lebih dari satu macam zat, yang dapat berupa campuran dari :
–Cairan dengan zat padat
–Cairan dengan cairan
–Cairan dengan extrak kental
• Suspensi:
Sediaan cairan yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (cairan pembawa), zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap dan dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi serta tidak boleh terlalu kental agar sediaan mudah dikocok dan dituang
• Sirup:
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi.
• Elixir:
Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven.
• Emulsi
Adalah dua fase cairan dalam sistim dispersi (tetesan) dimana fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dalam merata dalam fase cairan lainnya dan umumnya dimantapkan oleh zat pengemulsi (Emulgator).
•Emulsi O/W:
Emulsi minyak dalam air, dimana minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air merupakan fase pendispersi / pembawa (emulsi ini dapat dicernakan dengan air). Emulgatornya larut dalam air.
Contoh : susu (emulgatornya putih telur) Scott Emultion
•Emulsi W/O:
Emulsi air dalam minyak, dimana air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan pembawa atau pendispersi (Emulsi ini dapat diencerkan dengan minyak). Emulgatornya larut dalam minyak.
contoh : Mentega, Ianolin
• Saturasi dan netralisasi
•Saturasi / Penjenuhan:
obat yang minumnya dibuat dengan jalan mencampurkan suatu asam dengan karbonat, dimana cairan dijenuhkan dengan CO2 (disebut dengan Potio Effervesces), maka tekanan didalam botol lebih tinggi dari pada tekanan diluar.
•Tujuan pemberian obat saturasi:
- Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak.
- CO2 mempercepat absorbsi
- Merangsang keluarnya getah pencernaan yang banyak
- Sebagai carminativum atau laxans
- Untuk antioxydant
- Memberi efek psiokologi bahwa obat tersebut kuat
•Netralisasi atau penetralan:
obat minum yang di buat dengan jalan mencampurkan suatu asam dengan suatu basa (yang dipergunakan adalah suatu Carbonat) dan tidak mengandung CO2 (karena CO2 yang terbentuk selalu dihilangkan seluruhnya dengan cara pemanasan sampai larutannya jernih), yang termasuk Netralisasi:
•Suatu asam dinetralkan dengan NH4CL
•Suatu asam yang tidak larut dinetralkan dengan suatu HCO3 / CO3, dapat juga dengan NaOH
b. Obat Padat (Solid)
• Pulvis dan pulveres
Adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan digunakan untuk pemakaian oral ataul luar. isi serbuk terdiri dari :
Obat (tunggal / campuran)
Konstituen / vehiculum :
•Untuk serbuk oral à Saccharum Lactis
•Untuk serbuk tabur à Talcum venetum, Bolus Alba, Amylum.
• Pililae / pil
Menurut beratnya dibagi atas :
•Boli : berbobot > 300mg, biasanya dipakai untuk pengobatan hewan
•Pilulae/pil adaah obat berbentuk bulat seperti pelor yang berbobot antara 50 mg – 300 mg, diameternya tidak > 8 mm dan tergantung berat jenis bahan – bahan obatnya
•Granula, berbobot 3x dan tidak boleh < 1/3x tablet
tablet
•Tablet Kunyah